Karena cerita ini berdasarkan kisah
nyata, maka sangat mudah bagi saya untuk mendeskripsikan dan menjelaskan cerita
itu kedalam sebuah tulisan, memang kisah itu adalah kisah di masa lalu saya,
tapi dengan adanya kisah itu benar-benar membuat saya berfikir, apa sebenarnya
yang membuat saya bisa seperti itu, siapa yang salah? Saya, mereka? Atau memang
keadaan? Tapi semakin saya berfikir, semakin membuat saya bisa berusaha bijak
dalam menghadapi sebuah masalah. Kalau tidak ada cerita itu, saya tidak akan
pernah mempunyai pengalaman, tidak ada hal yang bisa saya pelajari dari
pengalaman itu. Dan sekarang, kondisinya memang sangat jauh berbeda, dengan
banyaknya pengalaman yang saya dapat selama hidup ini, membuat saya berfikir
lebih dewasa. Karena pengalaman itu juga membuat saya bisa memperbaiki setiap
kesalahan-kesalahan di masa lalu, menurut saya, kesalahan ada untuk membuat
kita berfikir apa yang terjadi dan apa yang seharusnya bisa kita perbaiki dari
kesalahan – kesalahan itu.
Semua orang pasti tidak ingin di
benci, tapi tidak bisa di pungkiri setiap manusia mempunyai rasa iri dan benci, begitu juga saya, jujur
sebenarnya saya mempunyai rasa sedikit dendam dengan orang – orang di masa lalu
saya, tapi bukan berarti rasa benci itu saya lampiaskan kepada mereka, saya
berusaha meleburkan rasa benci itu
dengan senyuman, meskipun jujur dalam hati rasanya memang sangat sakit. Bisa di
bayangkan, saat usiamu sedang dalam masa labil, penuh rasa ingin tahu, mengapa
mereka begini, mengapa mereka begitu, aku suka yang seperti ini dan aku benci
yang seperti itu merupakan sebuah masa yang sedikit sulit bagi kehidupan saya.
Masa remaja yang sangat sarat dengan pengalaman dan proses pendewasaan dalam
berfikir, mungkin Allah memberikan saya jalan seperti ini agar saya bisa
belajar dewasa dalam berfikir, meskipun jujur dalam lubuk hati saya, saya
sangat ingin seperti remaja yang lainnya, mempunyai banyak teman yang bisa
menerima kita apa adanya bukan teman yang iri dengan apa yang kita punya.
Dengan pengalaman itu saya
mempunyai banyak kesimpulan, diantaranya:
Orang
yang paling kamu benci atau tidak kamu suka adalah orang yang sangat kamu
butuhkan.
Kita
yang menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan sebaliknya.
Kelak
saat kau membenci seseorang, orang yang kau benci akan semakin membuktikan
siapa dia sebenarnya, dan kau akan sangat teramat malu apabila ternyata orang
yang kau benci adalah orang yang akan menolongmu.
Semua
orang pasti memiliki sisi gelap dalam kehidupannya, kita tidak bisa menyalahkan
itu, karena semua itu adalah sebuah perjalanan hidup yang sudah Tuhan
rencanakan.
0 comments:
Posting Komentar