Proactol LTD

Laman

PATUNG HANTU BAIK HATI


                                 PATUNG HANTU BAIK HATI

                 Belakangan ini gosip tentang hantu patung pastur sedang hangat dan selalu menjadi topik utama disetiap obrolan di daerahku. Tak ketinggalan di rumahku pun terjadi perbincangan yang sangat seru tentang kabar heboh ini.
               “Tahu nggak kalian, patung pastur itu benar-benar hidup dan berjalan-jalan seolah mencari sesuatu” ujarku kepada semua teman yang nampak serius mendengarkan ceritaku. Malam itu seusai nonton konser musik, aku melintasi sebuah taman yang nampak sepi dan menyeramkan. Pohon besar nan rindang diiringi nyanyian hewan malam membuat suasana menjadi horor. Sebenarnya nyaliku sedikit menciut sih, tapi apa mau dikata ini satu-satunya jalan menuju rumahku.
              Berat rasanya kakiku untuk melangkah, pandanganku tegak lurus ke depan seolah tak ingin menoleh kesamping apalagi kebelakang. Gelap, mengapa di taman ini tak ada penerangannya sih? Gumamanku kesal. Di tengah perjalanan tiba-tiba terlihat sesuatu yang cukup menarik perhatianku, sebuah patung besar nampak berdiri kokoh ditengah rimbunan pohon di tengah taman ini.
              Seperti ada daya magnet, tiba-tiba aku tertarik untuk mendekati dan lebih mengamati sosok patung yang sepertinya bukan patung orang Indonesia. Ternyata benar, patung itu memang merupakan patung orang asing yang sedang memegang sebuah buku, dan setelah didekati patung itu adalah sebuah patung seorang pastur yang memiliki wajah mirip-mirip orang Belanda. Belum habis rasa penasaranku, seketika jantungku memompa begitu kencang, bulu kuduk ini berdiri, dan tubuhku bergetar lemas dengan muka pucat. Astagfirullah patung itu bergerak, berjalan pelan menuju ke arahku, aura wajahnya memancarkan sorot kebencian.
               Pontang-panting aku berlari bak di kejar-kejar anjing, “Hantu.. hantu.. “ aku terus berteriak dan berlari sekuat tenaga. Saat itu di benakku terlintas bahwa ini adalah akhir hidupku. tapi syukurlah aku masih beruntung, aku berhasil meloloskan diri dan masih selamat hingga bisa berbagi dengan cerita ini pada kalian. “Bohong kamu, aku mah gak percaya” ujar salah satu temanku yang tak percaya dengan ceritaku. “ya udah kalo gak percaya nanti tengah malam kita rame-rame ke sana, buktikan kalu aku bukan tukang ngibul”.  Akhirnya kami semua sepakat untuk mencari kebenaran tentang semua yang ku ceritakan tadi. sebaiknya aku tidur dulu, supaya malam ekspedisi nanti badanku fit.
               Kilatan pedang menyambar di wajahku, apa ini? tiba-tiba segerombolan orang belanda berpakaian perang berkerumun di hadapanku. Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas aku tak mengerti mengapa aku ada disini? Belum terjawab pertanyaanku, pertanyaan lebih besar muncul di benakku, mengapa aku di pasung ? dan yang lebih membuat aku kaget nampaknya orang-orang Belanda ini berniat memenggal kepalaku. Bingung, takut, dan aneh berkecimpung di pikiranku, apa salahku, siapa kalian dan dimana aku sekarang ?
              Bukan waktunya untuk berfikir, dari gestur tubuh mereka nampaknya orang belanda itu akan segera mengeksekusiku. “Lari..!” aku berusaha meronta, melepaskan diri dari dekapan para algojo yang begitu kuat menahanku. “Mamah ..” teriakanku ketika melihat si algojo mengunus pedangnya seolah tak sabar ingin menggorok leherku. Apakah ini terakhir kalinya aku menghirup udara? “ Ya Allah ampuni dosaku, mamah, papah maafkan dosa-dosaku “ tak terasa air mataku menetes saat sadar nyawaku sudah di ujung tanduk”. Algojo itupun perlahan mulai mendekat, tapi mataku hanya tertarik menatap ujung pedang besar yang nampak bercahaya menandakan betapa tajamnya pedang itu.
               Eksekusi pun di mulai, “ selamat tinggal mamah, selamat tinggal dunia “, kupejamkan mataku untuk mengurangi rasa sakit yang akan kurasakan. Beberapa detik aku terdiam, “belum juga, sakit itu belum kurasakan juga”. Kuberanikan diri membuka  mata, tepat dihadapanku berdiri seseorang laki-laki yang ternyata menyelamatkanku dari hukuman ini.
              Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi terlihat orang-orang Belanda itu begitu menghormati si penyelamatku. Akhirnya orang–orang Belanda jahat itupun membebaskanku dari hukuman. “ Astaga naga ”, aku benar-benar kaget. Ternyata si penyelamat itu mukanya mirip sekali dengan patung pastur hantu yang ada di taman apa ini benar dia? Belum sempat kuucapakan terima kasih, kurasakan tangan halus yang tak asing mengelus-ngelus tubuhku. “ nak.. bangun nak .. “, rupanya Ibu membangunkanku dari tidur siang yang mengerikan ini. “alhamdullilah “ akhirnya aku sadar ternyata tadi itu hanya mimpi, lega ternyata semua bukan kenyataan.
             “ Nak, tuh teman-temanmu sudah menunggu di luar, katanya kamu punya janji ” seru ibuku mengingatkan. Sejenak aku terdiam.. aku masih bingung dengan mimpi yang tadi ku alami. Aku benar-benar di kerubuti rasa bersalah karena sebenarnya semua ceritaku tentang patung hantu yang di taman itu hanyalah dusta belaka. Niatku Cuma ingin menakuti-nakuti mereka saja, apalagi memang gosip tentang patung hantu itu sedang booming-boomingnya.
               Penyesalanku semakin menjadi setelah ibuku menceritakan sejarah patung itu. Patung itu adalah patung seorang pastur Belanda bernama H.O Verbraak S.J seorang imam pasukan Hindia-Belanda, yang dibangun untuk mengenang jasa-jasanya pada masa peperangan Aceh. Semasa hidupnya beliau di kenal sebagai seorang pastur yang bijaksana dan disegani kedua belah pihak yang beperang, karena selalu menolong siapapun yang membutuhkan bantuannya meskipun rakyat aceh yang notabene adalah musuh dari pasukan Hindia-Belanda.
               Aku harus mengatakan yang sebenarnya pada teman-teman agar gosip patung hantu ini tidak semakin meruncing. Ternyata patung yang selama ini ditakuti dan diperbincangkan adalah sosok orang yang begitu baik hati, sampai di mimpi pun beliau sudah berbuat kebaikan. ” Maafkan aku Bapak Pastur “, aku janji tak akan berbohong dan menyebarkan isyu lagi.





                                                               *** SEKIAN ***
Note :Terinspirasi dari sejarah patung pastur H.O Verbraak S.J Taman Maluku, Bandung.

Karya:
Yohan
011011047

comment 0 comments:

Posting Komentar

 
© [C]ommunication [B] | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger